IHSG Menguat Seiring Bursa Asia. IHSG ditutup menguat 0.74% di level 5,831.65 walau sempat melemah menjelang akhir sesi I pada perdagangan kemarin. Tujuh dari sembilan indeks sektoran IHSG menguat, dipimpin oleh sektor pertanian (+2.23%) dan sektor aneka industri (+2.13%). IHSG menguat seiring penguatan indeks saham Asia lainnya seperti Indeks Nikkei 225 Jepang (+2.16%), indeks Kospi (+0.74%), dan indeks Hang Seng (+1.60%) pada perdagangan hari terakhir bulan Oktober setelah pemerintah China berjanji untuk mendukung pasar modalnya.
IHSG kembali ditutup menguat pada perdagangan kemarin berada di level 5,831. Indeks berpeluang untuk kembali melanjutkan penguatannya menuju resistance level 5,850 hingga 5,875. Golden cross yang terjadi pada MACD memberikan peluang penguatan. Namun jika indek berbalik melemah dapat menguji support level 5,800. Hari ini diperkirakan indeks kembali bergerak fluktuatif dengan kecenderungan menguat terbatas.
IHSG Naik +0.07%. IHSG ditutup naik tipis, +0.07% ke 5,835 didorong oleh kenaikan saham sektor aneka industri dengan saham ASII dan sektor keuangan dengan saham BMRI dan BBRI. Investor asing juga membukukan pembelian senilai IDR 1.2 triliun. Dari data ekonomi, BPS merilis data inflasi dimana inflasi tahun berjalan Januari-Oktober sebesar 0.22% sedangkan inflasi Oktober sebesar 3.16%.
IHSG ditutup menguat tipis pada perdagangan kemarin berada di level 5,835. Indeks juga sempat mencoba untuk melewa# resistance level 5,875, namun belum mampu. Hal tersebut berpotensi membawa indeks mengalami koreksi menuju support level 5,800. Namun jika indeks berbalik menguat dapat menguji resistanec level 5,850. Hari ini diperkirakan indeks kembali bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah terbatas.
IHSG Menguat +2.1% Selama Sepekan. IHSG ditutup menguat 1.21% di level 5,906.29, melanjutkan reli penguatan selama empat hari berturut-turut. Tujuh dari sembilan indeks sektoral IHSG menguat, dipimpin sektor properti (+2.41%), sektor barang konsumen (+2.41%), dan sektor keuangan (+1.40%). Asing mencatatkan net buy sebesar Rp 1.16 Triliun. Selama sepekan terakhir, IHSG telah menguat 2.10% dan asing mencatatkan net buy sebanyak Rp 4.58 Triliun.
IHSG kembali ditutup menguat pada perdagangan akhir pekan kemarin berada dilevel 5,906. Indeks tampak sedang bergerak melewati resistance level 5,870, di mana berpeluang untuk berlanjut menuju level berikutnya di 5,930. Namun stochastic yang mengalami overbought berpotensi menghambat laju penguatan indeks yang jika berbalik melemah dapat menguji support baru 5,870. Hari ini diperkirakan indek bergerak fluktuatif cenderung menguat terbatas.
IHSG Naik +0.24%. IHSG ditutup naik +0.24% ke 5,920. Penguatan indeks didorong saham sektor consumer goods yang naik +1.54% dengan saham HMSP dan GGRM setelah pemerintah batal merealisasikan rencana kenaikan tarif cukai rokok di tahun 2019. Selain itu, kenaikan indeks juga dipengaruhi rilis data ekonomi dimana ekonomi Indonesia pada kuartal III 2018 mencatatkan pertumbuhan sebesar 5.17% dibanding periode sama tahun lalu.
Sempat dibuka melemah di awal perdagangan kemarin, IHSG akhirnya ditutup menguat berada di level 5,920. Indeks tampak sedang menguji downtrendline, yang jika gagal melewatinya, berpotensi mengalami koreksi menuju support level 5,895. Stochastic yang mengalami kejenuhan terhadap aksi beli berpotensi membawa indeks terkoreksi. Namun jika indeks berbalik menguat dapat menguji 5,945. Hari ini diperkirakan indeks kembali fluktuatif cenderung melemah terbatas.
IHSG Cenderung Flat, Asing Lanjut Net Buy. IHSG ditutup naik tipis 0.06% ke level 5,923 setelah sempat bergerak fluktuatif di zona positif dan negatif sepanjang perdagangan kemarin. Sebanyak lima dari sembilan sektor ditutup menguat, dipimpin oleh sektor pertambangan (+1.07%), sektor properti (+0.96%), dan sektor keuangan (+0,75%). Asing mencatatkan net buy Rp 1.06 Triliun, melanjutkan reli selama sembilan hari berturut-turut. IHSG bertahan di zona positif di tengah penguatan tajam rupiah yang mencatatkan kenaikan 1.16% terhadap dolar AS yang mendorong kenaikan sektor keuangan.
IHSG ditutup menguat tipis pada perdagangan kemarin berada di level 5,923. Indeks juga sempat menguji resistance level 5,960 namun belum mampu untuk melewatinya. Hal tersebut berpotensi membawa indeks mengalami koreksi menuju support level 5,895 hingga 5,875. Stochastic yang mengindikasikan terjadinya bearish crossover berpotensi membawa indeks melemah. Hari ini diperkirakan indeks kembali fluktuatif cenderung melemah terbatas.
IHSG Naik +0.27%. IHSG ditutup naik +0.27% ke 5,939. Sektor properti (+1.90%) dan aneka industri (+1.48%) mengalami kenaikan terbesar sedangkan pertanian (-0.19%) mengalami koreksi paling dalam. Saham TLKM, ASII dan BBRI menjadi market leader sedangkan saham BBCA, UNVR dan CPIN menjadi market laggard. Kenaikan IHSG didorong penguatan nilai Rupiah terhadap USD yang mencapai Rp 14,764 berdasarkan kurs tengah BI serta terus masuknya dana asing ke bursa.
IHSG mampu ditutup menguat pada perdagangan kemarin setelah sempat berada dalam teritori nega@f di lebih dari separuh perdagangan. Stochastic yang mengalami bearish crossover berpotensi membawa indeks mengalami koreksi menuju support level yang berada di 5,920 hingga 5,895. Namun jika indeks berbalik menguat dapat menguji resistance level 5,965. Hari ini diperkirakan indeks kembali fluktuatif cenderung melemah terbatas.
IHSG Lanjutkan Reli, Menguat 0.62%. IHSG ditutup menguat 0.62% di level 5,976.81, level penutupan tertinggi sejak 31 Agustus. IHSG berhasil memperpanjang reli penguatannya pada akhir perdagangan hari kedelapan berturut-turut dan semakin mendekati level 6,000. Sebanyak tujuh dari sembilan sektor ditutup menguat, dipimpin sektor perdagangan dan jasa (+1.64%) dan sektor keuangan (+0.94%). Asing mencatatkan net buy senilai sekitar Rp1.1 triliun pada perdagangan hari ini, melanjutkan reli aksi net buy selama 11 hari berturut-turut.
IHSG kembali ditutup menguat pada perdagangan kemarin berada di level 5,976. Indeks juga sempat mencoba untuk melewati resistance level IDR 5,980, namun belum mampu melewatinya. Hal tersebut berpotensi membawa indeks mengalami koreksi jangka pendek menuju support level IDR 5,945. Stochastic yang mengalami bearish crossover berpotensi membawa indeks melemah. Hari ini diperkirakan indeks bergerak fluktuatif cenderung melemah terbatas.
IHSG Terkoreksi -1.72%. IHSG ditutup turun -1.72% ke 5,874 pada perdagangan Jumat. Seluruh sektor melemah terutama consumer goods (-5.08%) dipicu koreksi saham HMSP dan UNVR merespons rencana Bursa Efek Indonesia untuk menyesuaikan free float saham pada perhitungan baru bobot emiten pada indeks LQ45 dan IDX30 mulai Februari 2019. Selain itu, pelemahan indeks juga dipengaruhi oleh aksi ambil untung setelah kenaikan beberapa hari berturut-turut, pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS dan antisipasi rilis data defisit neraca transaksi berjalan kuartal III 2018 yang mencapai 3.37% terhadap PDB atau USD 8.8 miliar, dibandingkan kuartal II 2018 sebesar 3.02%.
IHSG pada perdagangan akhir pekan kemarin ditutup melemah berada di level 5,874. Indeks berpotensi untuk kembali melanjutkan pelemahannya menuju support level 5,850 hingga 5,820. Stochastic yang mengalamibearish crossover dan keluar dari wilayah overbought berpotensi membawa indeks melemah. Namun jika indeks berbalik menguat dapat menguji resistance level 5,900. Hari ini diperkirakan indeks berada pada kecenderungan melemah.
IHSG Lanjutkan Pelemahan 1.65%. IHSG ditutup melemah 1.65% di level 5,777.05, melanjutkan pelemahan pada menjelang akhir pekan lalu. Seluruh sembilan indeks sektoral IHSG ditutup melemah, dipimpin oleh sektor aneka industri (-3.16%) dan sektor barang konsumen (-2.5%). IHSG melemah dipicu aksi profit taking setelah reli selama sebelas hari berturut-turut menyusul kekhawatiran prospek pertumbuhan ekonomi global dan pelemahan rupiah. Asing mencatatkan net sell sebesar Rp 17.68 Miliar.
IHSG kembali ditutup melemah pada perdagangan kemarin berada di level 5,777. Indeks berpotensi untuk kembali melanjutkan pelemahannya menuju support level 5,745 hingga 5,725. Black closing marubozu berpotensi membawa indeks bergerak melemah, sementara stochastic juga bergerak cenderung melemah. Namun jika indeks berbalik menguat dapat menguji resistance level 5,800. Hari ini diperkirakan indeks kembali fluktuatif cenderung melemah terbatas.
IHSG Menguat +1.0%. Sempat melemah di awal perdagangan, IHSG ditutup rebound -1.0% ke 5,835. Sektor keuangan dengan saham bank yaitu BBCA, BBRI dan BMRI menjadi pendorong kenaikan indeks. Sebelumnya, indeks tertekan sentimen perhitungan baru bobot emiten pada indeks LQ45 dan IDX30 mulai Februari 2019. Sementara itu, mulai hari ini (14/11), Bank Indonesia akan menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) dengan BI diproyeksikan akan kembali menahan bunga acuan di level 5.75%.
IHSG Menguat Di Tengah Pelemahan Bursa Asia. IHSG ditutup lanjut menguat 0.4% di level 5.858. Lima dari sembilan sektor menguat, dipimpin sektor industri dasar dan kimia (+3.64%) dan sektor aneka industri (+1.74%). IHSG menguat di tengah pelemahan bursa lainnya di Asia seperti indeks Nikkei 225 (+0.16%), indeks Shanghai Composite (+0.85%) dan indeks Hang Seng (+0.64%). Secara keseluruhan, mayoritas bursa saham Asia turun menyusul rilis sejumlah data ekonomi China yang menunjukkan hasil beragam, dengan angka penjualan ritel meleset dari estimasi meskipun produksi industri naik.
IHSG pada perdagangan kemarin ditutup menguat berada di level 5,858. Indeks kembali mencoba untuk bergerak melewa? EMA 50, di mana berpeluang melanjutkan penguatannya menuju resistance level 5,885. Akan tetapi jika indeks berbalik melemah dapat menguji support level yang berada di 5,835. Hari ini diperkirakan indeks bergerak fluktuatif dengan kecenderungan menguat terbatas.
IHSG Lanjutkan Rally. IHSG kembali melanjutkan penguatan dan ditutup naik +1.66% di level 5,955 dengan sektor aneka industri (+3.72%) dan infrastruktur (+2.78%) mengalami kenaikan terbesar. Pergerakan IHSG dipengaruhi oleh rilis data ekonomi yaitu neraca dagang Indonesia yang mencatatkan defisit sebesar USD 1.82 miliar serta keputusan Bank Indonesia untuk menaikkan suku bunga acuan BI 7-Days Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin menjadi 6%.
IHSG kembali ditutup menguat pada perdagangan kemarin berada di level 5,955. Indeks berpeluang untuk kembali melanjutkan penguatannya setelah bergerak melewati resistance level 5,885, di mana berpeluang menuju resistance level 5,980 hingga 6,005. Stochastic yang mengalami bullish crossover memberikan peluang untuk menguat. Namun jika indeks berbalik melemah dapat menguji support level di 5,930. Hari ini diperkirakan indeks berada pada kecenderungan menguat.
IHSG Menguat 2.35% Pekan Lalu. IHSG ditutup menguat 0.95% di level 6,012.35, melanjutkan reli penguatan selama empat hari berturut-turut. Seluruh sembilan sektor ditutup menguat, dipimpin sektor infrastruktur (+2.09%) dan sektor industri dasar dan kimia (+1.70%). Asing mencatatkan net buy sebesar Rp 1.65 Triliun, mencatatkan net buy selama tiga hari berturut-turut. Sepanjang pekan lalu, IHSG menguat 2.35% sedangkan asing mencatatkan net buy sebesar Rp 3.37 Triliun.
IHSG kembali ditutup menguat pada perdagangan kemarin berada di level 6,012. Indeks tampak sedang bergerak melewati resistance level 5,980 dan berpeluang untuk kembali menguji resistance level 6,045 hingga 6,065 dan/atau MA 200. Stochastic berada di wilayah netral dengan kecenderungan menguat. Namun jika indeks berbalik melemah dapat menguji support level 5,980. Hari ini diperkirakan indeks bergerak fluktuatif cenderung menguat terbatas.
IHSG Melemah -0.12%. IHSG melemah tipis -0.12% di level 6,005. Saham sektor infrastruktur yakni TLKM menjadi penekan utama terhadap koreksi IHSG, disusul saham INKP. Meski demikian sektor properti dan finansial berhasil ditutup menguat, masing-masing dengan kenaikan +0.79% dan +0.70%. Sejumlah saham emiten perbankan yakni BBCA, BBRI, dan BBNI pun menjadi penopang utama atas bertahannya IHSG di level 6.000 pada akhir perdagangan. Selain itu, investor asing juga masih membukukan pembelian bersih senilai IDR 601.4 miliar.
IHSG ditutup melemah tipis pada perdagangan sebelumnya berada di level 6,005. Indeks juga sempat menguji resistance level 6,045 namun belum mampu melewatinya. Hal tersebut berpotensi membawa indeks mengalami konsolidasi dengan bergerak menguji support level 5,980. Namun jika indeks berbalik menguat dapat menguji resistance level di 6,045. Hari ini diperkirakan indeks bergerak fluktuatif dengan kencenderungan melemah terbatas.
IHSG Melemah 0.95%. IHSG ditutup melemah 0.95% di level 5,948 pada akhir perdagangan setelah libur. Enam dari sembilan sektor ditutup melemah, dipimpin sektor pertambangan (-5.02%), pertanian (-1.57%), dan keuangan (-1.51%). Sektor pertambangan memimpin pelemahan setelah prospek batu bara yang masih lesu setelah China mengurangi permintaan impor batu bara Indonesia menyusul tingginya persediaan menjelang musim dingin. Asing mencatatkan net sell Rp 587 Miliar, memecahkan reli aksi beli selama empat hari berturut-turut.
IHSG ditutup melemah pada perdagangan kemarin berada di level 5,948. Indeks berpotensi untuk kembali melanjutkan pelemahannya setelah belum mampu bertahan di atas 5,980, di mana berpotensi menuju support level 5,910 hingga 5,885. Stochastic yang mengindikasikan terjadinya bearish crossover berpotensi membawa indeks melemah. Namun jika indeks berbalik menguat dapat menguji 5,980. Hari ini diperkirakan indeks bergerak fluktuatif cenderung melemah terbatas.
IHSG Naik +0.72%. IHSG naik +0.72% di level 5,990 didorong kenaikan saham perbankan terutama BBRI dan BBCA. Enam dari sembilan sektor ditutup di teritori positif, dipimpin properti (+1.49%) dan finansial (+1.35%). Pasar merespons rencana Kementerian Keuangan merevisi Peraturan Menteri Keuangan (PMK) mengenai Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk hunian mewah. Adapun tiga sektor lainnya melemah, dipimpin sektor tambang (-1.58%) setelah beredarnya kabar pembatasan dan penundaan impor batubara China.
IHSG pada perdagangan kemarin mampu ditutup menguat setelah sempat dibuka melemah di awal perdagangan. Indeks berpeluang untuk melanjutkan penguatannya menuju resistance level 6,025. White opening marubozu yang terbentuk pada candle memberikan peluang terjadinya penguatan. Namun stochastic yang mengalami bearish crossover berpotensi menghambat laju penguatan indeks dan terkoreksi menuju 5,960. Hari ini diperkirakan indeks kembali fluktuatif dengan kecenderungan menguat terbatas.
IHSG ditutup menguat 0.26% di level 6,006 pada penutupan perdagangan menjelang akhir pekan lalu, walau sempat bergerak melemah di tengah sesi perdagangan. Lima dari sembilan sektor ditutup menguat, dipimpin oleh sektor industri dasar dan kimia (+1.62%) dan sektor agrikultur (+1.60%). Asing mencatatkan net sell sebesar Rp 139.07 Miliar. Sepanjang pekan lalu, IHSG melemah tipis 0.1% dan asing mencatatkan net buy sebesar Rp 94.12 Miliar.
IHSG pada perdagangan akhir pekan kemarin ditutup menguat berada di level 6,006. Indeks juga sempat menguji resistance level 6,025, namun belum mampu untuk melewatinya, di mana berpotensi terkoreksi menuju support level 5,980 hingga 5,960. Stochastic yang mengalami bearish crossover berpotensi membawa indeks. Akan tetapi jika indeks berbalik menguat dapat menguji resistance level 6,025.
Bergerak fluktuatif, IHSG akhirnya ditutup naik +0.28% ke 6,022 di perdagangan awal pekan. Sektor industri dasar (+1.63%) mengalami kenaikan tertinggi sedangkan sektor pertambangan (-2.65%) mengalami penurunan terbesar dipicu oleh pelemahan harga komoditas. Saham HMSP, BBRI dan BMRI menjadi market leader sedangkan saham UNTR, PTBA dam ASII menjadi market laggard. Kenaikan IHSG tersebut terjadi seiring dengan penguatan bursa regional.
Sempat dibuka melemah di awal perdagangan kemarin, IHSG akhirnya ditutup menguat tipis berada di level 6,022. Indeks berpotensi untuk melanjutkan konsolidasinya dengan bergerak menuju support level 6,000 hingga 5,975. Stochastic yang memasuki wilayah overbought berpotensi mambawa indeks terkoreksi. Namun jika berbalik menguat dapat menguji resistance level 6,045.
Hari ini, pergerakan harga SBN secara umum di pasar sekunder diprediksi melemah terbatas akibat naiknya yield AS. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diprediksi bergerak pada kisaran Rp 14.452 – Rp 14.550, sedangkan yield benchmark 10 tahun (FR0064) pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak di rentang 7,82% - 7,91%.
IHSG Melemah 0.15%. IHSG ditutup melemah 0.15% di level 6,013.78. Enam dari sembilan sektor ditutup melemah, dengan dorongan utama dari sektor industri dasar dan kimia (-2.04%) dan sektor pertambangan (-1.59%). IHSG melemah di tengah fluktuasi bursa Asia lainnya dengan indeks Nikkei 225 Jepang (+0.64%) dan indeks Kospi Korea Selatan (+0.79%) ditutup menguat sedangkan indeks Hang Seng Hong Kong (-0.17%) dan Shanghai Composite (-0.04%) ditutup melemah setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan kemungkinan akan melanjutkan rencana untuk menaikkan tarif dari 10% menjadi 25% terhadap barang-barang China senilai US$200 miliar.
IHSG ditutup melemah pada perdagangan kemarin berada di level 6,013. Harga tampak mengalami konsolidasi dan berpotensi untuk berlanjut menguji support level 5,990 hingga 5,970. Stochastic yang mengalami kejenuhan terhadap aksi beli berpotensi membawa indeks melemah. Namun jika indeks berbalik menguat dapat menguji resistance level 6,040. Hari ini diperkirakan indeks kembali fluktuatif dengan kecenderungan melemah terbatas.
IHSG Turun -0.37%. IHSG turun -0.37% ke 5,991 akibat aksi ambil untung. Sektor pertambangan (+1.03%) mengalami kenaikan tertinggi sedangkan sektor Infrastruktur (-2.33%) mengalami penurunan terbesar. Saham HMSP, BBRI dan GGRM menjadi market leader sedangkan saham TLKM, UNVR dan TKIM menjadi market laggard. Pelemahan IHSG tersebut terjadi ditengah menguatnya bursa Asia dimana pasar menantikan pertemuan G20.
Sempat dibuka menguat di awal perdagangan kemarin, IHSG akhirnya ditutup melemah berada di level 5,991. Indeks berpotensi untuk melanjutkan pelemahannya menuju support level 5,990 hingga 5,970. Candle yang membentuk formasi bearish engulfing berpotensi membawa indeks melemah. Namun jika indeks berbalik menguat dapat menguji resistance level 6,040. Hari ini diperkirakan indeks kembali fluktuatif cenderung melemah.
IHSG Naik +1.93%. IHSG menguat dan ditutup naik +1.93% di 6,107 dengan seluruh sektor menguat terutama properti (+2.90%) dan consumer goods (+2.87%). Saham BBCA, HMSP dan UNVR menjadi market leader sedangkan saham KLBF, FILM dan dan TRIO menjadi market laggard. Kenaikan IHSG didorong oleh sentimen positif menguatnya nilai tukar Rupiah dan juga penguatan bursa regional menyusul pernyataan Gubernur the Fed mengenai kebijakan suku bunga acuan.
IHSG ditutup menguat pada perdagangan kemarin berada di level 6,107. Indeks tampak bergerak melewati resistance level 6,060 dan atau MA 200, di mana berpeluang untuk berlanjut menuju level berikutnya di 6,140 hingga6,170. Long white marubozu juga berpeluang membawa indeks menguat. Namun jika indeks berbalik melemah dapat menguji support level 6,060. Hari ini diperkirakan indeks bergerak fluktuatif cenderung menguat.