IPO Summary – PT Medikaloka Hermina Tbk
Sekilas Perusahaan
PT Medikaloka Hermina Tbk. (“Perseroan”) merupakan grup rumah sakit swasta terbesar kedua di Indonesia berdasarkan jumlah rumah sakit dan tempat tidur menurut laporan Frost & Sullivan. Per 31 Desember 2017, Perseroan mengoperasikan 28 rumah sakit umum dengan multi spesialisasi dengan total 2,780 tempat tidur.
Kisaran Harga Saham
IDR 3,700- IDR 5,000
Jumlah Saham yang Ditawarkan
Sebanyak-banyaknya 351,380,800 lembar saham (11.82%)
Target Dana
IDR 1.30 triliun hingga IDR 1.76 triliun
Jadwal Sementara
Masa Penawaran Awal : 18 – 26 April 2018
Perkiraan Tanggal Efektif : 7 Mei 2018
Perkiraan Masa Penawaran Umum Perdana Saham : 9 - 11 Mei 2018
Perkiraan Tanggal Penjatahan : 14 Mei 2018
Perkiraan Tanggal Distribusi Saham Sec. Elektronik : 15 Mei 2018
Perkiraan Tanggal Percatatan Pada BEI : 16 Mei 2018
Penjamin Pelaksana Emisi Efek
PT Citigroup Sekuritas Indonesia
PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia
PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia
PT Mandiri Sekuritas
Earning Flash
PT. Siloam International Hospitals Tbk.
Keeping The Sword Sharp
Sepanjang tahun 2017, SILO mencatatkan penjualan sebesar IDR 5.8 Triliun atau naik 13.2% dibandingkan tahun lalu yaitu sebesar IDR 5.2 Triliun. Sedangkan laba SILO naik sebesar 8.9% menjadi IDR 93.6 Miliar dibandingkan tahun lalu yaitu sebesar IDR 85.9 Miliar. Walau mencatatkan kenaikan, namun angka tersebut di bawah estimasi penjualan dan laba kami yaitu masing-masing IDR 6.2 Triliun dan laba sebesar IDR 99 Miliar. Oleh karenanya, kami menurunkan target harga kami menjadi IDR 10,550 per lembar saham dengan estimasi pendapatan dan laba untuk 2018 masing-masing turun menjadi IDR 6.8 Triliun dan IDR 135 Miliar.
IHSG ditutup rebound, menguat 0.42% atau 26.13 poin ke level 6,183, seiring penguatan d i bursa As ia paska meredanya kekhawatiran perang dagang global. Delapanindeks sektoral berakhir di zona hijau dipimpin sektor infrastruktur (+1.64%), dan disusul sektorindustri dasar (+1.48%). Adapun hanya sektor finansial yang mengalami pelemahan sebesar0.44%. Investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp430.20 miliar.
IHSG pada perdagangan kemarin ditutup
menguat berada di level 6,183.
Indeks tampak kembali melanjutkan konsolidasi dan berpeluang untuk berlanjut
menuju resistance level 6,195.
MACD yang mengindikasikan terjadinya
golden cross memberikan peluang untuk
menguat. Namun jika indeks berbalik
melemah dapat menguji support level
6,115.
IHSG menguat +1.15% di 6,246 dengan seluruh sektor mengalam kenaikan terutama sektor aneka industri (+2.49%) dan pertanian (+2.38%). Saham TLKM, ASII dan
UNVR menjadi market leader sedangkan saham SMGR, KLBF dan MABA menjadi market laggard.
Kenaikan IHSG terjadi seiring dengan bursa Asia didorong oleh meredanya kecemasan atas kemungkinan perang dagang antara AS dan China setelah presiden AS Donald Trump mengisyaratkan bahwa China akan mengurangi hambatan dalam perdagangan dua negara. Selain itu, pasar
juga menantikan pidato presiden China Xi Jinping pada Boao Forum.
IHSG pada perdagangan awal pekan kemarin mampu ditutup menguat berada di level
6,246.
Indeks kembali melanjutkan konsolidasinya
dan berpeluang untuk berlanjut dengan
bergerak menuju resistance level 6,280.
MACD yang mengalami golden cross memberikan peluang terjadinya penguatan dalam jangka pendek. Namun jika indeks berbalik melemah, berpotensi menguji 6,150.
News Highlights
· Penuhi Free Float, BLTZ Stock Split
· MMLP Private Placement
· Harga Saham IPO Hermina Rp 3,700 hingga Rp 5,000
· Volume Penjualan KRAS Naik 30% Q1 2018
· GMFI Targetkan Pendapatan Naik 15%
· WTON Berencana Terbitkan MTN
Indeks harga saham gabungan dalam negeri tercatat menguat sebanyak +0.83% ke level 6,241 dengan hampir semua sektor catatkan kenaikan kecuali sektor pertanian dan industri dasar dan keramik yang minus (0.66%). Investor asing catatkan net sell sebanyak IDR243.8 miliar. Adapun, tiga saham yang paling banyak dilepas oleh investor asing, yaitu UNTR sebesar IDR86.5 miliar, ASII sebesar IDR 73.5 miliar dan UNVR sebesar IDR 46.8 miliar. Meski dijual asing, ASII masih mampu menjadi salah satu saham penguat indeks. Saham-saham yang menjadi market leader adalah HMSP, ASII, TLKM, BMRI, UNVR dan market laggard adalah SMBR, TPIA, INAF, NIKL, SMAR.
IHSG ditutup melemah tipis pada
perdagangan akhir pekan kemarin berada di
level 6,175.
Indeks berpotensi untuk kembali melanjutkan konsolidasi dan bergerak menuju support level di 6,115 hingga 6,085.
Stochastic berada di wilayah netral dengan
kecenderungan melemah, namun jika harga
berbalik menguat dapat menguji resistance
level di 6,195.
IHSG ditutup di melemah 0.13% atau 8.17 poin ke
level 6,175.05 setelah sempat dibuka menguat 8pis. Tujuh dari sembilan indeks sektoral IHSG
berakhir melemah, dipimpin sektor aneka industri (-0.91%) dan sektor keuangan (-0.45%). Adapun
sektor barang konsumen (+0.57%) dan sektor proper8 (+0.09%) masih menguat dan menahan
pelemahan IHSG lebih lanjut pada perdagangan akhir pekan lalu. Asing kembali mencatatkan net
sell sebesar Rp 259.12 Miliar pada perdagangan kemarin melanjutkan reli lima hari berturut-turut.
IHSG kembali ditutup melemah pada
perdagangan akhir pekan kemarin berada di
level 6,270.
Indeks berpotensi untuk kembali bergerak
melemah menuju support level yang berada
di 6,240.
Stochastic yang mengalami bearish crossover berpotensi membawa indeks melemah.
Namun jika indeks berbalik menguat, berpeluang menuju resistance level 6,335.
IHSG berakhir rebound, menguat 0.78% atau 48.15 poin ke level 6,189.
Seluruh indeks sektoral berakhir di zona hijau dipimpin sektor aneka industri (+2.40%), dan disusul
sektor industri dasar (+1.70%). Investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp11.11 miliar.
Indonesia Composite Bond Index ditutup naik 0,17% pada 244,78 yang didiorong oleh turunnya yield US treasury dan kecenderungan apresiasi Rupiah pada hari Senin kemarin. Sementara itu, transaksi SBN pada perdagangan terakhir turun menjadi sebesar Rp11,81 triliun di mana seri FR0064 masih menjadi seri yang paling banyak diperdagangkan. Di sisi lain, transaksi obligasi korporasi naik menjadi sebesar Rp 1,7 triliun
IHSG kembali berbalik melemah ke level 6,229.01, turun 0,19%
atau 11,56 poin dibandingkan hari sebelumnya. Enam dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir
melemah, dipimpin sektor barang konsumen (-0.83%) dan sektor pertanian (-0.53%). Sementara
itu, tiga sektor lainnya menguat, dipimpin oleh sektor aneka industri (+1.23%). Saham-saham yang
menjadi penekan IHSG antara lain HMSP (-1.70%), TLKM (-1.09%), BBNI (-5.79%), dan INDF (-
1.15%), sedangkan ASII (+1.66%), PGAS (+3.46%), SMGR (+2.59%), dan RODA (+23.85%) menjadi
penahan utama penurunan IHSG lebih lanjut. Asing mencatatkan net sell sebesar Rp 384.2 Miliar.
IHSG kembali ditutup menguat pada perdagangan kemarin berada di level 6,240. Indeks berpeluang untuk dapat melanjutkan penguatannya dan bergerak menuju resistance level 6,275 hingga 6,310. Stochastic berada di wilayah netral dengan kecenderungan menguat, namun jika indeks berbalik melemah maka berpotensi menguji support level yang berada di 6,200 sekaligus melanjutkan konsolidasi.
IHSG ditutup melemah pada perdagangan
kemarin berada di level 6,229.
Indeks tampak mengalami konsolidasi dan
berpeluang untuk berlanjut menuju resistance level 6,260.
MACD yang mengindikasikan terjadinya
golden cross memberikan peluang untuk
menguat. Namun jika indeks berbalik
melemah berpotensi menguji support level
di 6,185.
Sempat berada di teritori positif di sesi pertama perdagangan, IHSGakhirnya ditutup terkoreksi -1.16% di 6,157 dengan seluruh sektor mengalami pelemahan terutama sektor pertambang an (-2.14%) dan keuangan (-1.78%). Koreksi IHSG terjadi seiring denganbursa Asia dipicu oleh ketegangan hubungan dagang antara China dan AS setelah China mengumumkan bea masuk impor sebesar 25% untuk sekitar 106 produk dari AS seperti kedelai, mobildan bahan kimia.
Sempat dibuka menguat di awal
perdagangan kemarin, IHSG akhirnya ditutup melemah di level 6,157.
Indeks berpotensi untuk kembali mengalami konsolidasi dan bergerak menuju support level 6,115.
MACD berada pada kecenderungan
melemah. Namun jika indeks berbalik menguat, berpeluang menuju resistance level
6,195.
Pemerintah berencana kembali melelang Rp17-25,5 triliun SUN pada Selasa Minggu depan (10 April 2018). Terdapat 5 seri SUN yang akan dilelang yaitu SPN12180712 (Reopening), SPN12190411 (New Issuance), FR0063 (Reopening), FR0064 (Reopening), dan FR0065 (Reopening)
Hari ini, pergerakan harga SBN secara umum di pasar sekunder diprediksi cenderung turun terbatas yang diakibatkan oleh kenaikan yield AS. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diprediksi bergerak pada kisaran Rp13.760 – Rp13.775 sedangkan yield benchmark 10 tahun (FR0064) pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak di rentang 6,55% - 6,60%.
IHSG melanjutkan relinya dengan ditutup menguat 1.28% atau 79.69 poinke level 6,326, level pe nutupan tertinggi selama lebih dari tiga pekan. Tujuh indeks sektoral berakhir di zona hijau dipimpin sek tor finansial (+1.85%), disusul sektor infrastruktur (+1.73%). Adapunsektor pertanian dan properti masing-masing turun 1.24% dan 0.05%. Investor asing mencatatkannet buy sebesar Rp10.10 miliar.
IHSG kembali ditutup menguat padaperdag a ngan kemarin melanjutkan penguatan yang terjadi sehari sebelumnya.Indeks berpeluang untuk kembali bergerakmenguat setelah melewati EMA 20, di manaberpeluang menuju resistance level 6,365 .MACD yang mengalami golden cross dan RSIyang meninggalkan wilayah oversold memberikan peluang terjadinya penguatan. Namun jika indeks berbalik melemah dapat menguji 6,280.
Earnings Flash
PT Gudang Garam Tbk. (GGRM.IJ, TP: IDR 86,000)
FY17 Result
GGRM
mencatatkan laba bersih IDR 7.7 triliun untuk periode FY17 atau +16.1%
YoY terutama didorong oleh turunnya beban bunga. Pendapatan juga mampu
naik +9.2% YoY menjadi IDR 83.3 triliun dipicu oleh kenaikan penjualan segmen
SKM sebesar +9.3% YoY. Kami menetapkan target harga saham GGRM sebesar
IDR 86,000 per lembar yang mencerminkan PE’19E sebesar 18.31x dan PBV’19E
sebesar 3.43x.
Earnings Flash
PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF.IJ, TP: IDR 1,800)
FY17 Result
KLBF
mencatatkan pendapatan IDR 20.2 triliun selama FY17, tumbuh +4.2% YoY
menjadi didorong kenaikan volume penjualan dengan segmen distribusi dan
nutrisi berkontribusi terbesar. Sementara itu, laba bersih bertumbuh +3.5% YoY
menjadi IDR 2.4 triliun didorong pertumbuhan penjualan dan efisiensi biaya
IHSG masih melanjutkan relinya dengan ditutup menguat 0.56% atau 35.11
poin ke level 6,361. Delapan indeks sektoral berakhir di zona hijau dipimpin sektor aneka industri
(+1.28%) dan industri dasar (+1.13%). Adapun hanya sektor pertanian yang mengalami penurunan
sebesar 0.08%. Investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp120.81 miliar.
IHSG kembali ditutup menguat pada perdagangan kemarin berada di level 6,360.Indeks tampak sedang mencoba untuk melewati EMA 50, di mana berpeluang untuk berlanjut menuju resistance level 6,395. MACD yang mengalami golden memberikan peluang penguatan. Namun stochastic yang memasuki wilayah overbought berpotensimenghambat laju penguatan indeks dankembali konsolidasi menguji 6,325.
Selama sepekan terakhir, IHSG menguat +1.07% ke 6,337 dengan
sektor industri dasar (+2.87%) dan pertambangan (+2.47%) mengalami kenaikan terbesar. Investor asing melakukan jual bersih pada pekan ini sebesar IDR 1.52 triliun. Katalis penggerak indeks
dari eksternal adalah isu perdagangan antara AS dengan China, rencana kenaikan suku bunga the
Fed serta rilis data ekonomi global. Dari internal antara lain adalah pembagian dividen emiten,
rilis kinerja 1Q 2018 dan pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Adapun pada Jumat,
IHSG ditutup turun -0.29% dipicu oleh pelemahan nilai tukar rupiah.
IHSG ditutup melemah pada perdagangan
akhir pekan kemarin berada di level 6,337.
Harga tampak belum mampu untuk
melewaB resistance level yang berada di
6,380, di mana berpotensi melanjutkan
pelemahannya menuju support level 6,290.
Akan tetapi RSI yang cenderung menguat
berpeluang untuk menghambat laju
pelemahan indeks yang jika berbalik menguat dapat kembali menguji 6,380.
IPO Summary – PT Sarimelati Kencana Tbk
Sekilas Perusahaan
PT Sarimelati Kencana Tbk. (“Perseroan”) mengoperasikan “Pizza Hut” di bawah perjanjian lisensi dengan YUM! Pizza Hut Asia. Saat ini, selain gerai di bandar udara, pemegang license utama Pizza Hut di Indonesia adalah Perseroan. Per 31 Desember 2017, Perseroan mengoperasikan 237 gerai Pizza Hut Restaurant, 156 gerai Pizza Hut Delivery yang terletak di 28 propinsi di Indonesia.
Kisaran Harga Saham
IDR 1,100- IDR 1,350
Jumlah Saham yang Ditawarkan
Sebanyak-banyaknya 604,375,000 lembar saham (20%)
Target Dana
IDR 664.8 miliar hingga IDR 815.9 miliar
Jadwal Sementara
Masa Penawaran Awal : 23 April– 03 Mei 2018
Perkiraan Tanggal Efektif : 15 Mei 2018
Perkiraan Masa Penawaran Umum Perdana Saham : 17 - 18 Mei 2018
Perkiraan Tanggal Penjatahan : 21 Mei 2018
Perkiraan Tanggal Distribusi Saham Sec. Elektronik : 22 Mei 2018
Perkiraan Tanggal Percatatan Pada BEI : 23 Mei 2018
Penjamin Pelaksana Emisi Efek
PT CGS - CIMB Sekuritas
PT CLSA Sekuritas Indonesia
PT Mandiri Sekuritas
IHSG ditutup di level 6,310, melemah 0.79% atau 50.13 poin dibandingkan hari sebelumnya pada perdagangan kemarin. Pelemahan IHSG kemarin mematahkan reli yang dibukukan tiga hari berturut-turut sebelumnya. Seluruh sembilan indeks sektoral IHSG berakhir melemah, dipimpin oleh sektor aneka industri (-2.30%), infrastruktur (-1.61%),
dan barang konsumen (-0.88%). Asing mencatatkan net sell sebesar Rp 752.13 Miliar. Sejak awal
tahun 2018, IHSG telah turun sebesar 0.71% dan asing telah mencatatkan net sell sebesar Rp
25.87 Triliun.
IHSG ditutup melemah pada perdagangan
kemarin berada di level 6,310.
Indeks tampak belum mampu untuk bertahan di atas EMA 50, di mana berpotensi
untuk kembali melanjutkan pelemahannya
menuju support level yang berada di 6,275
hingga 6,240.
Stochastic yang mengindikasikan terjadinya
bearish crossover bepotensi membawa
indeks melemah
Pergerakan IHSG ditutup rebound pada perdagangan awal pekan ini, naik
0.26% atau 16.42 poin ke level 6,287. Lima indeks sektoral berakhir di zona hijau dipimpin sektor
konsumer (+0.97%) dan aneka industri (+0.91%). Adapun empat sektor lainnya melemah, dipimpin sektor tambang (-0.52%) dan proper9 (-0.42%). Investor asing mencatatkan net sell sebesar
Rp551.02 miliar. Data ekonomi Neraca Perdagangan bulan Maret 2018 tercatat mengalami surplus sebesar US$1.09 miliar, yang merupakan surplus pertama sejak Januari 2018.
IHSG pada perdagangan kemarin ditutup
menguat tipis berada di level 6,288.
Indeks tampak sedang mencoba untuk bertahan di atas support level 6,240, di mana
berpeluang mengalami konsolidasi dengan
bergerak menuju resistance level 6,335.
MACD yang mengalami golden cross memberikan peluang untuk menguat, namun
stochastic berpotensi menghambat laju
penguatan indeks.
News Highlights
· MLBI Bagi Dividen Rp 1.32 Triliun
· INCO Produksi Nikel Matte 17,141 Ton Q1 2018
· PPRO Bagi Dividen 20%
· PTRO Targetkan EITDA Naik 30%
· Penjualan Domestik SMGR Naik 1.3% Q1 2018
· PANS Bagikan Dividen Rp 120 per Saham
Today’s Info
Laba Bersih AALI Turun 55.03%
ERAA Berencana Buka 250 Outlet Baru
Dividen DMAS Rp 13 per Saham
Pendapatan LPCK Rp 1.5 Triliun
BELL Bukukan Pendapatan Rp 60.25 Miliar
ADRO Bagi Dividen USD 250 Juta
IHSG kembali ditutup melemah pada
perdagangan kemarin berada di level 6,308.
Indeks tampak sedang mengalami konsolidasi dan berpotensi untuk berlanjut menuju
support level 6,275.
Stochas c bergerak cenderung melemah,
akan tetapi MACD berpeluang menghambat
laju pelemahan indeks yang jika berbalik
menguat dapat menguji resistance level
6,335.
IHSG ditutup melemah ke level 6,229.63 atau turun 1.24% setelah sempat
dibuka menguat pada perdagangan kemarin. Tujuh dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir
melemah dipimpin oleh sektor barang konsumen yang (-2.37%) dan sektor keuangan (-1.7%).
Adapun sektor infrastruktur (+1.03%) dan pertanian (+0.37%) menjadi penahan pelemahan IHSG
lebih lanjut setelah ditutup menguat. Saham-saham yang menjadi penekan utama penurunan
IHSG antara lain UNVR (-5.51%), BMRI (-3.44%), BBRI (-2.51%), dan BBNI (-4.01%). Asing melanjutkan reli aksi net sell sejak pekan lalu sebesar Rp 659.42 Miliar.
IHSG kembali ditutup melemah pada
perdagangan kemarin berada di level 6,229.
Indeks tampak sedang bergerak melewa,
support level 6,260, di mana berpotensi
untuk melanjutkan pelemahannya menuju
level berikutnya di 6,195.
Stochastic berada pada kecenderungan
melemah, namun jika indek berbalik menguat, dapat menguji resistance level 6,260.
IHSG terkoreksi -2.4% dan ditutup di level 6,079 dengan seluruh sektor
mengalami pelemahan terutama sektor keuangan (-4.07%) dan consumer goods (-2.38%). Saham
BBCA, BMRI dan BBRI menjadi market laggard sedangkan saham AUTO, SRTG dan TPIA menjadi
market leader. Koreksi IHSG dipicu oleh sentiment negatif naiknya yield obligasi AS yang sempat
menembus 3%, spekulasi kenaikan suku bunga acuan dan pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap
dolar AS.
Pergerakan IHSG ditutup turun 2.81% atau 170.65 poin ke level 5,909,
pertama kalinya menembus level psikologis di bawah 6,000 pada tahun ini, dengan seluruh indeks
sektoral bergerak di zona merah dipimpin sektor tambang dan keuangan masing-masing
mencapai 3.46% dan 3.19%. Pelemahan yang terjadi terutama disebabkan karena faktor
ketidakpastian global. Investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp1.3 triliun. Pergerakan
indeks lain di Asia seperti indeks Nikkei 225 ditutup menguat sebesar 0.47% sama halnya dengan
indeks Kospi yang juga menguat 1.1%. Sementara indeks Hang Seng dan Shanghai Composite
ditutup turun masing-masing 1.06% dan 1.38%.
IHSG kembali ditutup melemah pada perdagangan kemarin berada di level 5,909.
Indeks tampak sedang mematahkan kecenderungan menguatnya, di mana berpotensi untuk kembali melemah menuju support level di 5,865.
Akan tetapi kemampuan indeks bertahan di
atas support level 5,890 memberikan peluang untuk mengalami pullback dan menguji
resistance level 5,965.
IHSG ditutup menguat 0.17% atau 10.04 poin ke level 5,919 padaper dagangan akhir pekan lalu setelah ditutup melemah selama lima hari berturut-turut. Tiga dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir menguat dipimpin oleh sektor aneka industri (+1.67%). Sedangkan lima dari sembilan sektor lainnya melemah dipimpin oleh sektor pertambangan (-1.78%). Adapun sektor industri dasar dan kimia ditutup stagnan. Walau demikian, asing melanjutkan reli net sell sebesar Rp 358.44 Miliar. Sepanjang pekan lalu, IHSG mengalami penurunan sebesar 6.61% dan asing mencatatkan net sell sebesar Rp 5.3 Triliun.
IHSG pada perdagangan sebelumnya ditutup menguat +pis berada di level 5,919. Indeks tampak berpeluang untuk mengalami konsolidasi dan bergerak kembali menguji resistance level 5,965.
Stochastic yang mengindikasikan terjadinya bullish crossover di wilayah oversold berpeluang membawa indeks bergerak rebound. Namun jika IHSG berbalik melemah, diperkirakan dapat menguji 5,865.