PT Mega Capital Sekuritas Mega Capital Sekuritas

Riset

PT. Pakuwon Jati Tbk.
15 NOVEMBER 2017

Kami memberikan rekomendasi Buy kepada PWON dengan target harga sebesar
IDR 750 per lembar saham yang merefleksikan diskon 45% terhadap RNAV dan
P/E FY2018F 17.02x. Sebagai salah satu pemain terbesar dalam industri
properti, PWON memiliki keunggulan berupa pertumbuhan
recurring income
yang solid serta didukung oleh kepemilikan portofolio properti investasi mereka
di lokasi strategis yang memiliki tingkat okupansi yang tinggi. Selain itu juga,
prospek positif untuk industri properti pada tahun 2018 mendatang seperti
relaksasi sejumlah regulasi untuk industri properti serta pembangunan
infrastruktur penunjang turut dapat menjadi katalis positif bagi PWON
  


Indonesia Composite Bond Index meningkat tipis sebesar 0,02% ke level 237,15 dibandingkan hari sebelumnya.
17 NOVEMBER 2017


IHSG Memperpanjang Penguatan ke 6,051.
20 NOVEMBER 2017

   IHSG ditutup naik 0.23% atau 13.82 poin di level 6,051.73 pada penutupan perdagangan pekan kemarin, melanjutkan rebound pada hari Kamis (16/11) setelah sempat melemah pada enam hari sebelumnya. Empat dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir menguat, dipimpin sektor keuangan (+1.49%) dan industri dasar dan kimia (+0.66%). Adapun lima sektor lainnya bergerak melemah dipimpin sektor barang konsumen (- 1.17%) dan sektor aneka industri (-0.41%). Saham-saham dari sektor keuangan menjadi pendorong utama kenaikan IHSG yaitu diantaranya BMRI (+3.17%), BBRI (+2.49%), BBNI (+3.81%), dan BBCA (+0.71%), sedangkan saham-saham yang menjadi penekan IHSG terutama berasal dari sektor barang konsumen dan sektor aneka industri yaitu antara lain HMSP (-3.53%), GGRM (-3.73%), ASII (-0.61%), dan RMBA (-8.47%). Asing mencatatkan net sell sebesar Rp 1.03 Triliun pada perdagangan menjelang akhir pekan kemarin.  


Hari ini diperkirakan indeks kembali fluktuatif cenderung menguat terbatas.
20 NOVEMBER 2017

   IHSG ditutup menguat pada perdagangan akhir pekan kemarin berada di level 6,051. Indeks berpeluang untuk kembali melanjutkan penguatannya dan menguji resistance level 6,070 hingga 6,090. Stochastic yang mengalami bullish crossover dan bergerak meninggalkan wilayah oversold memberikan peluang untuk menguat. Namun jika indeks berbalik melemah maka berpotensi menguji support level 6,025.  


IHSG Pekan Lalu Naik +0.25%.
27 NOVEMBER 2017

   IHSG dalam sepekan terakhir naik sebesar +0.25% ke level 6,067 dengan sektor aneka industri (+3.42%) mengalami kenaikan terbesar sedangkan sektor agrikultur (-1.32%) mengalami koreksi terbesar. Faktor eksternal yang mempengaruhi pergerakan IHSG adalah pertimbangan kenaikan suku bunga acuan the Fed serta penguatan bursa global yang didukung oleh rencana reformasi pajak Amerika Serikat. Untuk year to date, IHSG telah mencatatkan kenaikan sebesar +14.55% dengan total penjualan asing mencapai IDR 26.6 triliun.


Hari ini diperkirakan indeks bergerak fluktuatif cenderung menguat terbatas.
27 NOVEMBER 2017

        IHSG ditutup menguat tipis pada perdagangan akhir pekan kemarin berada di level 6,067. Indeks tampak sedang mencoba bertahan di atas 6,065, di mana berpeluang untuk dapat melanjutkan penguatannya menuju resistance level 6,090 hingga 6,110. Stochastic berada pada kecenderungan menguat, namun jika indeks berbalik melemah maka berpotensi menguji 6,040.


Indonesia Composite Bond Index meningkat sebesar 0,11% ke level 238,66 dibandingkan hari sebelumnya.
27 NOVEMBER 2017


IHSG Kembali Melemah 0.15%.
30 NOVEMBER 2017

            IHSG ditutup melemah 0.15% atau 9.35 poin di level 6,061.37 setelah sempat memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa pada perdagangan hari sebelumnya di level 6,070. Lima dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir melemah, dengan sektor barang konsumen (-0.74%) dan keuangan (-0.69%) memimpin pelemahan. Adapun empat sektor lainnya masih ditutup menguat, dipimpin sektor pertambangan (+1.64%) yang naik cukup signifikan. Sentimen holding BUMN pertambangan diduga memberikan respon positif bagi pergerakan saham sektor pertambangan kemarin. Asing mencatatkan net sell sebesar Rp 7.05 Triliun setelah reli net buy selama lima hari perdagangan berturut-turut, rekor net sell tertinggi sepanjang tahun 2017. Aksi net sell tersebut dilakukan di pasar negosiasi.


PT. Ciputra Development Tbk.
30 NOVEMBER 2017

Earning Flash

PT. Ciputra Development Tbk.


 Always Somewhere


CTRA membukukan pendapatan sebesar IDR 4.34 Triliun hingga bulan September 2017, turun 1.6% dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya yaitu di angka IDR 4.42 Triliun. Sedangkan laba CTRA juga turut sebesar 8.37% dari IDR 618 Miliar pada September tahun lalu menjadi IDR 566 Miliar pada periode yang sama tahun ini. Penurunan pendapatan dari marketing sales, yang menyumbang sebagian besar pendapatan CTRA, sebesar 4.36% juga menjadi penyebab utama penurunan kinerja CTRA pada periode Januari hingga September 2017.  Kami menurunkan target harga CTRA menjadi sebesar IDR 1,405 per lembar saham, namun mempertahankan rekomendasi Buy.



IHSG Turun di Bawah Level 6,000.
16 NOVEMBER 2017

   Pergerakan IHSG terus tertekan di zona merah, dengan ditutup melemah 0.27% atau 15.98 poin di level 5,972. Tujuh indeks sektoral berakhir di zona merah, dipimpin sektor tambang (-1.79%) dan aneka industri (-1.28%). Sektor yang menguat hanya finansial (+0.25%) dan infrastruktur (+0.18%). Net sell asing tercatat mencapai Rp956,37 miliar.  


Hari ini diperkirakan indeks kembali fluktuatif cenderung melemah terbatas.
16 NOVEMBER 2017

   Sempat dibuka menguat di awal perdagangan kemarin, IHSG akhirnya kembali ditutup melemah berada di level 5,972. Indeks berpotensi untuk kembali melanjutkan pelemahannya setelah belum mampu bertahan di atas EMA 20, di mana berpotensi menuju support level 5,945 hingga 5,925. MACD yang mengalami death cross berpotensi membawa indeks melemah. Namun jika indeks berbalik menguat, dapat menguat 5,990. 


Bursa Global Menguat.
17 NOVEMBER 2017

   Bursa global mengalami penguatan pada perdagangan kemarin. Dari dalam negeri, IHSG ditutup naik +1.09% ke level 6,037. Hanya sektor industri dasar (-0.06%) yang melemah sedangkan seluruh sektor lainnya menguat terutama sektor consumer goods (+2.59%). Kenaikan IHSG tersebut seiring dengan menguatnya mayoritas bursa Asia. Sementara itu, Bank Indonesia pada RDG mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4.25% dan memproyeksikan ekonomi Indonesia tumbuh +5.1% di tahun 2017. 


Indonesia Composite Bond Index meningkat sebesar 0,16% ke level 237,52 dibandingkan hari sebelumnya.
20 NOVEMBER 2017


Indonesia Composite Bond Index kembali mengalami peningkatan dengan perubahan sebesar 0,14% ke level 238,27 dibandingkan hari sebelumnya.
23 NOVEMBER 2017


IHSG Turun Tipis 0.04%.
28 NOVEMBER 2017

Pergerakan IHSG berakhir di zona merah, dengan ditutup melemah 0.04% atau 2.55 poin di level 6,065. Enam indeks sektoral berakhir di zona merah, dipimpin sektor industri dasar (-2.63%) dan pertanian (-0.82%). Sementara tiga sektor lainnya bergerak di zona hijau dipimpin sektor konsumer (+1.17%). Investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp245.77 miliar.  


IHSG Menguat Tipis +0.03% di Level 6,053.
21 NOVEMBER 2017

            Perdagangan awal pekan ini catatkan kenaikan tipis +0.03% ke level 6,053. Sektor infrastruktur menjadi penghambat terbesar dengan penurunan (1.00%), disusul dengan sektor properti, perdagangan dan perkebunan. Sementara sketor industri dasar naik paling tinggi sebesar +0.82%. Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain BDMN naik +12.89%, MNCN naik +6.19%, KRAS naik +5.42%. Sedangkan saham-saham yang berada di deretan to losers, antara lain saham TINS turun (2.14%), LPPF turun (2.12%), ARMY turun (1.83%) Investor asing masih catatkan net sell sebesar IDR49 miliar atau IDR28.8 triliun sepanjang 2017.


Hari ini diperkirakan indeks cenderung melemah terbatas.
21 NOVEMBER 2017

IHSG ditutup menguat tipis pada perdagangan kemarin berada di level 6,053. Indeks juga sempat mencoba untuk melewati resistance level 6,090 namun belum mampu, hal tersebut berpotensi membuat indeks mengalami koreksi menuju support level 6,035 hingga 6,020. Candle yang membentuk formasi shoong star berpotensi membawa indeks melemah. Namun jika berbalik menguat, berpeluang kembali menguji 6,070.




IHSG Kembali Tembus Rekor di 6,069.
23 NOVEMBER 2017

   IHSG kembali menembur rekor penutupan tertingginya di level 6,069, naik 0.63% atau 37.92 poin. Tujuh dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona hijau, ditopang sektor aneka industri (+3.27%), disusul sektor tambang (+1.60%), dan sektor keuangan (+1.13). Sementara itu, sektor barang konsumen (+0.78%) dan sektor pertanian (+0.05%) menahan pengauatan indeks lebih lanjut dengan pelemahan. Asing mencatatkan Net Buy sebesar Rp 1.14 Triliun.


Hari ini diperkirakan indeks bergerak fluktuatif cenderung menguat terbatas.
23 NOVEMBER 2017

IHSG ditutup menguat pada perdagangan kemarin berada di level 6,069. Indeks berpeluang untuk dapat melanjutkan penguatannya setelah mampu bertahan di
6,035 di mana berpeluang menuju resistance level 6,090 hingga 6,110. Stochastic berada pada kecenderungan menguat, namun jika indeks berbalik melemah maka berpotensi menguji support level 6,050.




Hari ini diperkirakan indeks kembali fluktuatif cenderung menguat terbatas.
24 NOVEMBER 2017

    Sempat dibuka menguat di awal perdagangan kemarin, IHSG akhirnya ditutup melemah tipis di 6,063. Indeks tampak mengalami konsolidasi dan berpeluang berlanjut menguji resistance level 6,090. Stochastic berada pada kecenderungan menguat, namun jika indeks berbalik melemah maka berpotensi menguji support level 6,040.


Hari ini diperkirakan indeks kembali fluktuatif cenderung menguat terbatas.
28 NOVEMBER 2017

        IHSG pada perdagangan kemarin ditutup melemah tipis berada di level 6,064. Indeks tampak melanjutkan konsolidasinya dan juga sempat menguji support level 6,040. Kemampuan indeks bertahan di atas EMA 20 memberikan peluang untuk melanjutkan konsolidasi menguji resistance level 6,090. Namun jika indeks berbalik melemah maka berpotensi menguji kembali 6,040.


Hari ini diperkirakan indeks kembali fluktuatif cenderung menguat terbatas.
29 NOVEMBER 2017

            Sempat dibuka melemah di awal perdagangan kemarin, IHSG akhirnya ditutup menguat berada di level 6,070. Indeks berpeluang untuk kembali melanjutkan penguatannya menuju resistance level 6,090. MACD berada pada kecenderungan menguat, namun jika indeks berbalik melemah maka berpotensi menguji support level 6,040.


Hari ini diperkirakan indeks kembali fluktuatif cenderung melemah terbatas.
30 NOVEMBER 2017

            IHSG ditutup melemah pada perdagangan kemarin berada di level 6,061. Indeks tampak kembali melanjutkan konsolidasinya yang terjadi selama sepekan terakhir. Stochastic yang mengalami bearish crossover berpotensi membawa indeks kembali bergerak melemah menguji suppot level 6,040. Namun jika indeks berbalik menguat maka berpeluang menguji 6,090.


PT. Siloam International Hospitals Tbk.
27 NOVEMBER 2017

PT. Siloam International Hospitals Tbk.

Good Vibration

            Hingga September 2017 SILO mencatatkan penjualan sebesar IDR 4.29 Triliun atau naik 12.23% dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya yaitu sebesar IDR 3.82 Triliun. Sedangkan laba SILO turun sebesar 26.41% menjadi IDR 62.88 Miliar dibandingkan tahun lalu yang berada di angka IDR 85.45 Miliar. Walau pendapatan SILO naik, namun adanya peningkatan pada cost of sales dan biaya operasional menyebabkan laba SILO turun cukup signifikan. Meski demikian, rumah sakit SILO yang baru dibuka serta yang ditargetkan akan selesai dan dibuka hingga tahun 2018 diharapkan dapat menyumbang perbaikan kinerja SILO dalam 1-2 tahun mendatang.



Indonesia Composite Bond Index meningkat tipis sebesar 0,03% dibandingkan hari sebelumnya ke level 236,98.
9 NOVEMBER 2017


PT. Waskita Beton Precast Tbk.
3 NOVEMBER 2017



PT. Bank Rakyat Indonesia ( Persero ), Tbk.
3 NOVEMBER 2017


Indonesia Composite Bond Index cenderung stagnan dibandingkan hari sebelumnya di level 237.
10 NOVEMBER 2017


PT. Summarecon Agung Tbk.
27 NOVEMBER 2017

PT. Summarecon Agung Tbk.

Still Loving You

            Hingga September 2017, SMRA mencatatkan penjualan sebesar IDR 3.99 Triliun, naik sebesar 10.5% dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya atau sebesar 70% dari estimasi pendapatan SMRA kami di tahun 2017 yaitu di angka IDR 5.7 Triliun. Sedangkan dari sisi laba, SMRA mencetak laba sebesar IDR 119.5 Miliar, naik sebesar 107.32% dibandingkan laba tahun lalu di IDR 57.6 Miliar. Walau mencetak kenaikan yang cukup signifikan, angka tersebut hanya sebesar 23% estimasi laba SMRA 2017 kami di kisaran IDR 520 Miliar. Kami merevisi target harga SMRA untuk tahun 2018 menjadi IDR 1,060 per lembar saham dengan rekomendasi Hold.


Indonesia Composite Bond Index meningkat signifikan sebesar 0,21% ke level 239,24 dibandingkan hari sebelumnya.
30 NOVEMBER 2017


PT. Mitra Keluarga Karyasehat Tbk
23 NOVEMBER 2017

          Wind of Change

  

        Per September 2017 MIKA mencatatkan penjualan sebesar IDR 1.85 Triliun, angka tersebut naik tipis 1.05% dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya yaitu sebesar IDR 1.83 Triliun. Sedangkan laba MIKA turun tipis sebesar 1.49% menjadi IDR 522 Miliar dibandingkan tahun lalu yang berada di angka IDR 530 Miliar. Walau kinerja MIKA masih di bawah ekspektasi, namun kami percaya bahwa serta akuisisi Grup Rumah Sakit Kasih pada bulan Oktober lalu serta pembukaan dua rumah sakit baru di Tangerang dan Bintaro pada tahun 2018 mendatang dapat memperbaiki kinerja MIKA pada tahun depan.



FFS MADANIA SYARIAH OKTOBER 2017
6 NOVEMBER 2017


FFS MAGIC OKTOBER 2017
6 NOVEMBER 2017


FFS MANTAP OKTOBER 2017
6 NOVEMBER 2017


FFS MASTER OKTOBER 2017
6 NOVEMBER 2017


FFS MAXIMA OKTOBER 2017
6 NOVEMBER 2017


FFS MPLUS OKTOBER 2017
6 NOVEMBER 2017


FFS MULTICASH OKTOBER 2017
6 NOVEMBER 2017


FFS MULTICASH SYARIAH OKTOBER 2017
6 NOVEMBER 2017


FFS PENDAPATAN TETAP SYARIAH OKTOBER 2017
6 NOVEMBER 2017


Indonesia Composite Bond Index menguat sebesar 0,37% dibandingkan dengan hari sebelumnya ke level 236,29 pada perdagangan terakhir di pasar sekunder.
6 NOVEMBER 2017


IHSG Turun Tipis 0.01%.
14 NOVEMBER 2017

   Pergerakan IHSG kembali berakhir di zona merah pada perdagangan hari keempat berturut-turut, IHSG ditutup turun 0.01% atau 0.27 poin ke level 6,021.46. Enam dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir melemah, dipimpin sektor infrastruktur (-0.62%) dan sektor keuangan (-0.43%). Adapun :ga sektor lainnya berakhir menguat dipimpin sektor barang konsumen (+0.94%). Saham-saham yang menjadi penekan IHSG antara lain BBCA (-0.85%), BBRI (- 0.61%), BBNI (-1.57%), dan INTP (-2.63%). Sedangkan saham-saham yang masih memberikan dorongan terhadap IHSG antara lain HMSP (+1.74%), GGRM (+3.88%), BDMN (+2.25%), dan INPP (+13.04%). Asing melanjutkan net sell sebesar IDR 321.2 Miliar.  


Hari diperkirakan indeks kembali bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah terbatas.
14 NOVEMBER 2017

   IHSG ditutup melemah Apis pada perdagangan kemarin berada di level 6,021. Indeks berpotensi untuk kembali bergerak melemah menuju support level 6,000 hingga 5,970.MACD yang mengalami death cross berpotensi membawa indeks melemah. Namun jik indeks berbalik menguat maka berpeluang menguji kembali resistance level 6,040.  


Indonesia Composite Bond Index menurun sebesar 0,10% dibandingkan hari sebelumnya ke level 236,92.
14 NOVEMBER 2017


Hari ini diperkirakan indeks kembali fluktuatif cenderung melemah terbatas.
15 NOVEMBER 2017

   IHSG kembali ditutup melemah pada perdagangan kemarin berada di level 5,988. Indeks berpotensi untuk melanjutkan pelemahannya setelah belum mampu bertahan di atas support level 6,020, di mana berpotensi menuju level berikutnya di 5,965. MACD yang mengalami death cross berpotensi membawa indeks melemah. Namun jika indeks berbalik menguat maka berpeluang menguji resistance level 6,020.  


Indonesia Composite Bond Index meningkat sebesar 0,06% ke level 237,11 dibandingkan hari sebelumnya.
16 NOVEMBER 2017


Hari ini diperkirakan indeks bergerak fluktuatif dengan kecenderungan menguat terbatas.
17 NOVEMBER 2017

   IHSG ditutup menguat pada perdagangan kemarin berada di level 6,037. Indeks berpeluang untuk kembali melanjutkan penguatannya menuju resistance level 6,065 hingga 6,085. Stochastic yang mengalami bullish crossover memberikan peluang terjadinya penguatan, namun jika indeks berbalik melemah maka berpotensi menguji support level 6,015.  


IHSG Melemah 0.35%.
22 NOVEMBER 2017

IHSG mengakhiri reli penguatan tiga hari, dengan ditutup melemah 0.35% atau 21.42 poin di level 6,032. Tujuh indeks sektoral berakhir di zona merah, dipimpin sektor tambang (-1.20%), disusul sektor aneka industri (-1.04%) dan industri dasar (-1.03%). Sementara sektor yang menahan pelemahan adalah sektor infrastruktur (+0.41%) dan konsumer (+0.10%). Net sell asing tercatat mencapai Rp361.11 miliar.


Indonesia Composite Bond Index cenderung stagnan di level 238,79 dibandingkan hari sebelumnya.
28 NOVEMBER 2017


Indonesia Composite Bond Index menguat sebesar 0,11% dibandingkan dengan hari sebelumnya ke level 234,18 pada perdagangan terakhir di pasar sekunder.
1 NOVEMBER 2017


BBRI Company Update Nov2017
10 NOVEMBER 2017


Hari ini diperkirakan indeks kembali fluktuatif cenderung melemah terbatas.
1 NOVEMBER 2017

IHSG ditutup menguat pada perdagangan kemaren berada di level 6,005. Akan tetapi indeks tampak melemah dibandingkan opening price, dimana menunjukkan adanya tekanan jual pada kenaikan indeks. Hal tersebut berpotensi membawa indeks mengalami koreksi menuju support level 5,975 hingga 5,955.


Indonesia Composite Bond Index menguat sebesar 0,25% dibandingkan dengan hari sebelumnya ke level 235,41 pada perdagangan terakhir di pasar sekunder
3 NOVEMBER 2017


IHSG Catat Rekor Baru.
6 NOVEMBER 2017

   IHSG berhasil rebound dan mencatat rekor baru sepanjang masa pada perdagangan Jumat kemarin, dengan ditutup naik 0.14% atau 8.43 poin ke level 6,039, dan selama sepekan terakhir IHSG telah menguat 1.08%. Penguatan IHSG dipicu rilis kinerja keuangan kuartal III 2017 yang cukup baik, serta data inflasi periode Oktober 2017 sebesar 3.58% (yoy). Lima indeks sektoral berakhir di zona hijau, dipimpin sektor konsumen (+1,70%) dan infrastruktur (+0,88%). Empat sektor lainnya melemah dipimpin sektor perdagangan (-1,50%). Investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp593 miliar.  


Hari ini diperkirakan indeks bergerak fluktuatif cenderung menguat terbatas.
6 NOVEMBER 2017

   IHSG mampu ditutup menguat pada perdagangan akhir pekan kemarin setelah sempat bergerak di teritori negatif di awal perdagangan. Indeks berpeluang untuk kembali melanjutkan penguatannya dan bergerak menguji resistance level 6,065 hingga 6,085. Akan tetapi jika indeks berbalik melemah maka berpotensi menguji support level 6,015.  


IHSG Naik +0.19% Ke Level 6,050.
7 NOVEMBER 2017

IHSG kembali catatkan rekor setelah ditutup di level 6,050 atau naik +0.19% di perdagangan awal pekan minggu ini. Secara sektoral, HIS ditopang oleh sektor infrastruktur yang naik paling tinggi yaitu sebanyak +1.39% dan sektor industri dasar sebesar +1.11%. Investor asing catatkan aksi jual bersih sebesar IDR157.7 miliar. Saham - saham yang menjadi market leader pada adalah TLKM, BBRI, EMTK, AMBR dan INTP sedangkam, market laggard adalah HMSP, UNVR, RIMO, TOWR dan ICBP. Sentimen dari dalam negeri data PDB YoY dengan ekspektasi cukup optimis naik menjadi +5.10% dari +5.01% diperiode sebelumnya (rilis data pertumbuhan sebesar +5.06%), naiknya perkiraan data penjualan ritel +2.5% dari +2.2% diperiode sebelumnya.  


Hari ini diperkirakan indeks kembali fluktuatif cenderung menguat terbatas.
7 NOVEMBER 2017

Sempat dibuka melemah di awal perdagangan kemarin, IHSG akhirnya ditutup berada di level 6,050. Indeks berpeluang untuk kembali melanjutkan penguatannya dan bergerak menuju resistance level 6,065 hingga 6,080. Namun stochastic yang mengalami bearish crossover berpotensi menghambat laju penguatan indeks yang jika berbalik melemah dapat menguji 6,030.
  


IHSG Melemah -0.18%.
9 NOVEMBER 2017

   Sempat menyentuh level tertinggi baru, IHSG akhirnya ditutup melemah -0.18% ke level 6,049 akibat aksi profit taking. Sektor infrastruktur (-1.71%) mengalami koreksi terbesar sedangkan sektor aneka industri (+0.97%) mengalami kenaikan terbesar. Saham HMSP, BBRI dan ASII menjadi market leader sedangkan saham TLKM, BBCA dan UNTR menjadi market laggard. Koreksi IHSG tersebut terjadi dengan bervariasinya bursa regional setelah rilis data perdagangan Tiongkok.  


Indonesia Composite Bond Index cenderung stagnan di level 236,95 dibandingkan hari sebelumnya.
15 NOVEMBER 2017


IHSG Naik +0.53% Ke Level 6,000.
1 NOVEMBER 2017

Perdagangan saham dalam negeri ditutup menguat, IHSG menguat +0.53% di level 6,006. Lima dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona hijau, dipimpin oleh sektor industri dasar yang menguat +2.00%, disusul sektor konsumer dengan kenaikan +1.23%. Adapun empat sektor lainnya menahan penguatan IHSG, didorong sektor infrastruktur yang melemah (0.72%) dan sektor perdagangan yang turun (0.22%). Rilis laporan kinerja emiten menjadi katalis perdagangan saham dalam negeri. Investor asing tercatat melakukan net buy sebesar IDR516.5 miliar.


Bursa Global Terkoreksi.
15 NOVEMBER 2017

   Bursa global mengalami koreksi pada perdagangan kemarin. Dari dalam negeri, IHSG ditutup melemah -0.55% ke level 6,049 akibat aksi profit taking dan minimnya sentimen positif di pasar. Hanya sektor perdagangan (+0.85%) yang menguat sedangkan seluruh sektor lainnya terkoreksi terutama sektor consumer goods (-1.01). Koreksi IHSG terjadi seiring dengan melemahnya bursa Asia setelah RRC merilis data ekonomi yang semuanya lebih rendah dari ekspektasi pasar dimana investasi asset tetap melambat ke +7.3%, penjualan ritel Oktober hanya naik +10% dan output industri hanya naik +6.2%.  


Hari ini diperkirakan indeks kembali fluktuatif cenderung melemah terbatas
22 NOVEMBER 2017

Sempat dibuka menguat di awal perdagangan kemarin, IHSG akhirnya ditutup melemah berada di 6,031. Indeks berpotensi untuk kembali melanjutkan pelemahannya menuju support level 5,990 hingga 5,970. MACD berada pada kecenderungan melemah. Namun jika indeks berbalik menguat maka berpeluang menguji resistance level 6,055.


IHSG Minus (0.11%) ke Level 6,063.
24 NOVEMBER 2017

            Perdagangan saham dalam negeri tercatat minus setelah menembus rekor tertinggi pada perdagagan sebelumnya. IHSG tercatat minus (0.11%) yang brakhir di level 6,063 dengan sektor pertambangan turun paling banyak yaitu sebesar (1.03%). Sahamsaham yang menjadi top losers pada indeks LQ45 adalah BUMI (1.31%), BSDE (1.18%), dan UNTR (0.92%). Sedangkan top gainers LQ45:EXCL naik +3.67%, AKRA naik +2.64%, dan MNCN naik +2.42%. Investor asing mencatatkan net buy sebesar IDR775 miliar. Bursa saham lainnya di Asia Tenggara mayoritas melemah dengan indeks SE Thailand turun (0.07%), indeks FTSE Straits Time Singapura melemah (0.32%), indeks FTSE Malay KLCI melemah (0.13%), sedangkan indeks PSEi Filipina menguat (0.94%). Adapun mayoritas bursa saham lain di Asia juga cenderung melemah, dengan bursa Jepang ditutup karena libur nasional. Adapun Bursa saham China ditutup melemah, dengan indeks blue-chip merosot paling dalam sejak Juni 2016, menyusul kesemasan investor terhadap obligasi. Indeks Shanghai Composite ditutup turun (2.29%) ke level 3,352. Bursa saham Amerika Serikat (AS) libur nasional, thanksgiving day.


IHSG Catatkan Rekor Baru di Level 6,071.
29 NOVEMBER 2017

            IHSG catatkan kenaikan tipis sebanyak +0.10% di level 6,071 atau capaian tertinggi sepanjang masa perdagangan saham dalam negeri sebelumnya. Tujuh dari 10 sektor melemah, dengan penurunan terbesar pada sektor aneka industri (1.36%) dan sektor pertambangan (1.11%). Sektor barang konsumer mencatat kenaikan terbesar, yakni +1.42%. Sektor keuangan menanjak +0.69%. Sementara sektor manufaktur menguat +0.47%. Saham-saham yang menjadi top gainers pada indeks LQ45 adalah HMSP +3.79%, INTP +3.78%, BBNI (5.84%), INCO (4.14%). Investor asing mencatatkan penjualan bersih IDR107.29 miliar di pasar reguler.


IHSG Kembali Memecahkan Rekor di 6,038.
2 NOVEMBER 2017

   IHSG ditutup menguat 0.54% atau 32.36 poin di level 6,038.15, level penutupan tertinggi sepanjang masa, setelah dibuka dengan gap up kenaikan 0.19% di level 6,017. Lima dari sembilan indeks sektoral IHSG ditutup naik, dipimpin sektor pertambangan (+2.17%) dan keuangan (+1.11%). Adapun empat sektor lainnya berakhir melemah dipimpin sektor industri dasar dan bahan kimia (-1.07%). Saham yang menjadi pendorong utama kenaikan antara lain BBCA (+2.03%), BBNI (+4.28%), UNTR (+4.54%), dan GGRM (+2.5%), sedangkan yang menjadi penahan utama laju kenaikan antara lain TLKM (-1.99%), TPIA (-3.87%), SMGR (-3.67%), dan RIMO (-4.76%). Asing mencatatkan net sell sebesar Rp 1.12 Triliun.  


Hari ini diperkirakan indek bergerak fluktuatif cenderung menguat terbatas.
2 NOVEMBER 2017

   IHSG ditutup menguat pada perdagangan kemarin berada di level 6,038. Kemampuan indeks bertahan di atas 6,000 memberikan peluang untuk dapat melanjutkan penguatannya menuju resistance level 6,060 hingga 6,075. Stochastic berada di wilayah netral dan mengalami bullish crossover. Namun jika indeks berbalik melemah maka berpotensi mengalami konsolidasi menguji 6,005.  


IHSG Melemah -0.12%.
3 NOVEMBER 2017

   Sempat menyentuh level tertinggi baru, IHSG akhirnya ditutup melemah -0.12% ke level 6,031 akibat aksi profit taking. Sektor consumer goods (-1.46%) mengalami koreksi terbesar sedangkan sektor infrastruktur (1.06%) mengalami kenaikan terbesar. Saham BMRI, TLKM dan BBRI menjadi market leader sedangkan saham HMSP, RIMO dan UNVR menjadi market laggard. Koreksi IHSG tersebut terjadi seiring dengan pelemahan bursa regional terkecuali Jepang, dengan pelaku pasar menantikan sejumlah agenda utama di Amerika Serikat.  


Hari ini diperkirakan indeks kembali fluktuatif cenderung melemah terbatas.
3 NOVEMBER 2017

   Sempat dibuka menguat di awal perdagangan kemarin, IHSG akhirnya ditutup melemah ?pis berada di level 6,031. Indeks juga sempat mencoba untuk melewati resistance level yang berada di 6,075 namun belum mampu. Hal tersebut berpotensi membawa indeks melanjutkan pelemahannya menuju support level 6,005. Shooting star yang terbentuk pada candle berpotensi membawa indeks melemah.  


FFS CIMBP BGS (ind) Okt 17
8 NOVEMBER 2017


FFS CIMBP BSP (ind) Okt 17
8 NOVEMBER 2017


FFS CIMBP CIEG (ind) Okt 17
8 NOVEMBER 2017


FFS CIMBP IDX 3 (ind) Okt 17
8 NOVEMBER 2017


FFS CIMBP INDO (ind) Okt 17
8 NOVEMBER 2017


FFS CIMBP NVA (ind) Okt 17
8 NOVEMBER 2017


FFS CIMBP SMRT (ind) Okt 17
8 NOVEMBER 2017


Indonesia Composite Bond Index menguat tipis sebesar 0,03% dibandingkan dengan hari sebelumnya ke level 237,06 pada perdagangan terakhir di pasar sekunder.
13 NOVEMBER 2017


Indonesia Composite Bond Index meningkat sebesar 0,06% ke level 237,77 dibandingkan hari sebelumnya.
21 NOVEMBER 2017


Indonesia Composite Bond Index turun tipis sebesar 0,02% ke level 238,73 dibandingkan hari sebelumnya.
29 NOVEMBER 2017


Indonesia Composite Bond Index cenderung stagnan di level 236,42.
7 NOVEMBER 2017

Indonesia Composite Bond Index cenderung stagnan di level 236,42. Sementara itu, volume transaksi SBN dan korporasi masing-masing turun menjadi Rp9,86 triliun dan Rp1,3 triliun pada perdagangan terakhir di pasar sekunder.  


IHSG Kembali Memecahkan Rekor di 6,060.
8 NOVEMBER 2017

IHSG kembali memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa pada perdagangan kemarin di level 6,060, menguat 0.16% atau 9.63 poin dibandingkan penutupan hari sebelumnya. Lima dari sembilan indeks sektoral IHSG ditutup menguat, dipimpin sektor aneka industri (+1.33%), disusul sektor pertambangan (+0.89%) dan sektor barang konsumen (+0.46%). Adapun empat sektor lainnya menahan penguatan IHSG lebih lanjut setelah ditutup melemah dengan penahan utama sektor properti (-0.41%) dan sektor industri dasar dan kimia (-0.32%). Adapun saham yang menjadi top movement leader antara lain GGRM (+3.9%), ASII (+1.5%), BBNI (+3.2%), UNTR (+1.3%), dan PTBA (+5.7%), sedangkan yang menjadi top movement laggard antara lain BMRI (-1.4%), EMTK (-4.9%), ICBP (-2.0%), SMBR (-5.0%), dan INTP (-1.7%). IHSG mencatatkan net buy sebesar Rp 457 Miliar pada perdagangan kemarin.  


Hari ini diperkirakan indeks kembali fluktua)f cenderung menguat terbatas.
8 NOVEMBER 2017

IHSG kembali ditutup menguat pada perdagangan kemarin melanjutkan penguatan yang terjadi sehari sebelumnya. Indeks yang mengalami all-time-records berpeluang untuk kembali melanjutkan penguatannya menguji resistance level 6,080. Stochastic berada di wilayah netral dengan kecenderungan menguat. Namun jika indeks berbalik melemah maka berpotensi menguji 6,040.
  


Domestic Market Update
8 NOVEMBER 2017

Indonesia Composite Bond Index meningkat sebesar 0,21% dibandingkan hari sebelumnya ke level 236,92. Sementara itu, volume transaksi SBN pada perdagangan terakhir di pasar sekunder meningkat menjadi Rp19,86 triliun sedangkan volume transaksi obligasi korporasi turun menjadi sebesar Rp993 miliar.  


Hari ini diperkirakan indeks kembali fluktuatif cenderung melemah terbatas.
9 NOVEMBER 2017

   IHSG ditutup melemah pada perdagangan kemarin berada di level 6,049. Indeks juga sempat menguji resistance level 6,070 namun belum mampu melewatinya. Hal tersebut berpotensi membawa indeks melanjutkan konsolidasi dan bergerak menguji support level di 6,025. Akan tetapi jika indeks berbalik menguat maka berpeluang menguji kembali resistance level 6,070.  


MEGADANA CAPITAL GROWTH - OKTOBER 2017
10 NOVEMBER 2017


MEGADANA KAS - OKTOBER 2017
10 NOVEMBER 2017


MEGADANA OBLIGASI DUA - OKTOBER 2017
10 NOVEMBER 2017


MEGADANA OBLIGASI SYARIAH - OKTOBER 2017
10 NOVEMBER 2017


MEGADANA ORI - OKTOBER 2017
10 NOVEMBER 2017


IHSG Melemah -0.11%.
10 NOVEMBER 2017

   IHSG melanjutkan pelemahan di hari kedua, dengan ditutup melemah 0.11% atau 6.92 poin di level 6,042. Enam indeks sektoral berakhir di zona merah, didorong sektor industri dasar (-1.29%) dan konsumer (-0.67%). Empat sektor lainnya ditutup di zona hijau, dipimpin sektor aneka industri (+0.97%). Investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp181 miliar.  


Hari ini diperkirakan indeks bergerak fluktuatif cenderung melemah.
10 NOVEMBER 2017

   Sempat dibuka menguat pada awal perdagangan kemarin, IHSG akhirnya ditutup melemah berada di level 6,042. Indeks juga sempat menguji resistance level 6,070 namun belum mampu melewatinya. Hal tersebut berpotensi membawa indeks kembali melanjutkan pelemahannya menuju support level 6,025 hingga 6,005. RSI yang mengalami kejenuhan terhadap aksi beli berpotensi membawa indeks melemah. 


IHSG Minus (0.29%) Dalam Sepekan.
13 NOVEMBER 2017

   Setelah terus catatkan rekor, IHSG minggu lalu catatkan penurunan sebanyak (0.29%) yang ditutup pada level 6,022 di akhir pekan. Investor asing catatkan penjulan bersih sebesar IDR1.21 triliun diakhir pekan atau sebesar IDR1.91 triliun sepanjang pekan lalu. Secara sektoral, sektor perdagangan dan jasa turun paling banyak yaitu (2.33%) dan pertambangan dan industri dasar yang turun masing-masing (1.22%) dan (1.20%). Industri lain-lain naik signifikan sebesar +2.32%. Pada perdagangan minggu lalu, saham-saham yang menjadi market leader adalah HMSP, ASII, TPIA, INDF, WSKT dan market laggard adalah UNTR, TLKM, BBCA, INTP, GGRM.  


Hari ini diperkirakan indeks kembali fluktuatif cenderung melemah terbatas.
13 NOVEMBER 2017

   IHSG ditutup melemah pada perdagangan akhir pekan kemarin berada di level 6,021. Indeks berpotensi untuk kembali melanjutkan pelemahannya menuju support level 6,000 hingga 5,970. MACD yang mengindikasikan terjadinya death cross berpotensi membawa indeks melemah. Namun jika indeks berbalik menguat maka berpeluang menguji resistance level 6,040.